TRANSAKSI APOTEK ONLINE MENINGKAT HINGGA 50% DI MASA PANDEMI

Kasus pandemi covid-19 pertama kali ditemukan di Indonesia pada bulan Maret 2020 lalu. Sejak saat itu, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai cara untuk mencegah penularan virus yang satu ini.

Salah satu cara yang diberlakukan pemerintah Indonesia untuk mencegah penularan virus covid-19 ini adalah dengan memberlakukan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan juga Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) khusus untuk daerah Jawa dan Bali.

Pembatasan dalam skala besar ini tentunya membawa dampak yang sangat besar dalam aktivitas keseharian masyarakat Indonesia, salah satu hal yang terdampak dari diberlakukannya aturan pembatasan sosial berskala besar ini adalah akses layanan kesehatan bagi masyarakat seperti membeli kebutuhan obat-obatan di apotek.

Selain masalah PSBB, alasan lain mengapa beberapa orang merasa enggan pergi ke apotek adalah karena alasan pribadi untuk menghindari lokasi-lokasi layanan kesehatan seperti apotek yang mungkin saja didatangi oleh orang yang telah terkena virus corona ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa sejak virus corona menyebar di Indonesia, beberapa orang merasa khawatir untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang menyediakan layanan kesehatan.

Pengadaan pembatasan ini tentunya membutuhkan solusi agar masyarakat tetap bisa memperoleh akses layanan kesehatan mendasar seperti membeli obat ketika dibutuhkan. Untungnya saat ini kemajuan teknologi telah memungkinkan kita untuk dapat membeli obat secara online. Ya, sejak pandemi Covid-19 terlacak di Indonesia, banyak aktifitas dialihkan ke dunia online, seperti work from home, sekolah online, ibadah online dan tidak ketinggalan apotek online.

Sejak masuknya virus corona pada tahun 2020 lalu, jumlah transaksi yang diperoleh apotek-apotek online di Indonesia meningkat hingga 50%. Hal ini tentunya tidak lepas dari pengaruh menurunnya aktifitas masyarakat di luar ruangan.

Keengganan masyarakat untuk keluar mendatangi apotek-apotek konvensional secara langsung membuat banyak masyarakat mulai beralih memenuhi kebutuhan produk-produk kesehatannya seperti obat-obatan dan suplemen kesehatan secara online. Tidak heran jika jumlah transaksi apotek-apotek online dapat meningkat hingga 50%.

Sebuah survei yang dikeluarkan oleh Bank DBS pada bulan Oktober 2020 lalu menyatakan bahwa 72% responden menyatakan mengurangi aktifitasnya di luar ruangan sejak pandemi covid-19 masuk ke Indonesia.

Survei ini dilaksanakan pad 545 orang. Dari 545 orang ini, 25% diantaranya mengaku tetap memiliki intensitas yang sama baik pada sebelum pandemi covid-19 dan juga setelah masuknya pandemi covid-19 di Indonesia. Sedangkan sisanya sebanyak 3% justru memilih untuk meningkatkanj aktifitasnya di luar ruangan.

Dari survey ini kita dapat melihat bahwa masyarakat Indonesia memiliki pergeseran gaya hidup yang cukup besar. Jika dulunya kebanyakan orang senang menghabiskan waktunya di luar rumah, maka sekarang kebanyakan orang lebih memilih menghabiskan waktunya di rumah demi alasan kesehatan.

Dengan adanya layanan beli obat di apotek online ini, maka orang-orang tetap dapat memperoleh obat-obatan dan suplemen kesehatan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan di masa pandemi ini tanpa masalah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *